Produsen benih sawit siapkan pasokan

Produsen benih sawit siapkan pasokan Produsen benih sawit siapkan pasokan

JAKARTA. Bisnis benih kelapa sawit tahun ini diprediksi bentuk moncer. Pasalnya, tahun ini luber kebun petani selanjutnya perusahaan sawit nan atas replanting atau peremajaan sesangkat membutuhkan benih kelapa sawit.

Pasar nan bongsor ini tengah diintip oleh PT Inti Indosawit Subur, anak usaha Asian Agri Group nan berlokasi di Pekanbaru, Riau. Hingga akhir tahun ini, Asian Agri mau menggenjot produksi benih sawit sampai 20 juta ton kecambah. Target produksi terbilang lebih jangkung daripada tahun lalu nan seberlipat-lipat 17,5 juta kecambah.

Kelvin Tio, Managing Director Asian Agri mengaku masih mengandalkan varietas benih dengan merek Topaz. Benih ini telah diproduksi sejak 2011 selanjutnya telah mendapatkan SK Menteri Pertanian pada tahun 2004 bagai varietas unggul. 

"Sejak itu hingga akhir 2015, kami telah menyalurkan lebih atas 130 juta benih jauh didalam bentuk kecambah kepada perkebunan agam, petani plasma, petani swadaya hadapan seluruh Indonesia, dan terus telah diekspor," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (5/4).

Demi memenuhi permintaan pasar, Asian Agri merilis empat varietas, yaitu Topaz 1 engat Topaz 4.

Pada tahun ini, Asian Agri hanya menggunakan 2 juta kecambah ketimbang total produksi sepenuh 20 juta ton untuk memenuhi kebutuhan kebun sendiri. Sementara sisanya dijual ke petani swadaya, petani plasma dan korporasi. 

Kelvin membilangkan, bibit unggul Topaz ini mempunyai potensi panen sampai 7,5 juta ton per tahun per hektare (ha) setelah berusia delapan tahun. Jumlah ini lebih maju melalui panen milik petani sawit yang rata-rata hanya 2 ton-3 ton per ha.

Namun sayang, Kelvin menolak menjelaskan berapa investasi yang digelontorkan untuk memproduksi 20 juta kecambah tahun ini. 

Berpertikaian atas Asian Agri, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk justru menurunkan produksi benih sawit pada tahun ini. Bila rata-rata per tahun produksi kecambah SMART mencapai 20 juta kecambah, pada tahun ini jumlahnya turun signifikan antara kisaran 10 juta santak 15 juta kecambah.

Franciscus Costan, Direktur PT SMART Tbk mengatakan, produksi benih sawit  PT SMART turun lantaran tahun ini program tanam belum terlantas gendut, seiring belum adanya persaling menolongan dari sisi hulu di industri sawit.

Cek Berita bersama Artikel yang lain antara Google News